Dinas Pendidikan Serdang Bedagai ditemui oleh Ka TU, Kasi dikmenjur (Janter Siregar) dan operator (Dharma)
Kondisi pengolahan dapodik macet, penyebabnya:
1. dikarenakan perpindahan kantor,
2. data dari sekolah terhambat dikarenakan keterbatasan sdm dan ketiadaan pc di sekolah, sehingga perubahan perkembangan yang terjadi tidak dapat diikuti dengan baik.
3. koneksi jardiknas dengan vsat, sayangnya kurang dipergunakan dan hanya satu pc yang terkoneksi.
4. jumlah operator yang kurang,
5. data yang diajukan pada mou ternyata belum menyertakan MI, Mts dan MA dengan alasan ketidak tahuan informasi (mungkin kurang jelas). Hari itu juga langsung dikonfirmasikan ke depag.
6. tidak punya mahasiswa d3 tkj
7. sampai 30 okt, data tampil di web baru 12 %.
8. Listrik sering mati dalam jangka waktu lama (rata-rata 4 jam)
Dinas Pendidikan Pematang Siantar, ditemui oleh Ibu Rahmadiana (Kasi data) dan operator (soli).
Kondisi dapodik sudah 98 %. terbaik se sumut.
Ternyata:
1. Penguploadan data kebanyakan dilakukan melalui warnet. Hal ini disebabkan, koneksi jardiknas hanya sampai di ruang kadis saja (1 pc).
2. operator ternyata bukan staf di bagian Program melainkan di bagian keuangan, sehingga tentulah lebih mengutamakan pekerjaannya.Jadi, bagian data meng hire orang untuk membantu,
3. tidak mempunyai mahasiswa tkj,
4. sisa 2 % kekurangan adalah 3 sekolah dikarenakan NISN belum muncul di web dan 1 sekolah format tidak cocok.
5. ada penambahan 2 sekolah baru,
6. koneksi jardiknas dengan wireline,
Dinas Pendidikan dan Pengajaran Simalungun,
ditemui oleh Parsaulian Sinaga (Kasubdis Bina Program)
dan David (operator),Pencapaian hingga 30 oktober adalah 36 %.
Kondisi pemrosesan Dapodik ditangguhkan hingga 2 minggu kedepan karena mengutamakan NUPTK, disamping itu:
1. selama 4 bulan ini sudah 2 kali pindah kantor dan bulan April tahun depan akan pindah lagi sehingga untuk jardiknas perlu penyesuaian lokasi pemasangan dari telkom nanti,
2. operator masih berstatus mahasiswa, sehingga hanya masuk setiap hari kamis dan jumat,
3. dikarenakan luasnya area, dan sulitnya lokasi sekolah-sekolah (ada yang hingga 100 km dari kantor dinas), pengumpulan data mengalami hambatan,
4. kurang jelasnya format yang harus diisi oleh sekolah menyebabkan data yang masuk sangat tidak sesuai dengan format. Kesalahan tanggal, spasi dan lainnya.
5 ba
nyak sekolah yang belum mempunyai pc, sehingga harus mengupahkan untuk pengetikan dan banyak terjadi format yang menggunakan MS Word.
6. pengumpulan data dari sekolah-sekolah sebagian menggunakan disket, sehingga tidak sedikit data yang tidak dapat dibaca.
7. belum mempunyai mahasiswa tkj,
8. hanya ada 1 pc yang dipakai secara bersama, sehingga pemrosesan dapodik hampir-hampir tak terjamah, karena berebut memakai pc dengan bagian lain.
9. pemrosesan data kebanyakan dilakukan operator sewaktu berada di Medan untuk kuliah,
10. untuk membantu proses, kami membantu pengeditan SLTP dan SLTA swasta sambil dikerjakan dalam perjalanan ini.
11. Listrik sering mati.
Secara umum kondisi kerja yang "tak pasti" di dinas kab/kota diantaranya sering terjadi pergantian kasi/kasubdis, berimbas pada pergantian operator sehingga operator baru perlu belajar lagi untuk banyak hal-hal baru yang mendesak.Disamping itu pada bulan-bulan ini sedang tinggi-tingginya frekuensi pekerjaan yang harus diselesaikan, sehingga operator dan bina program harus melakukan skala priorotas.
Pemahaman akan pentingnya datapun masih perlu ditingkatkan.
Untuk seringnya mati listrik, terlihat biasa akan tetapi akan menjadi luar biasa ketika sering dan jangka waktu lama. Mood operator sering hilang ketika sedang bekerja mendadak listrik mati.
Khusus untuk Dinas Pematang Siantar diperlukan suatu penegasan dari Pusat kepada Kadis, bahwa (1)koneksi jardiknas harus disebar luaskan dan tidak boleh tidak digunakan. Selain itu, penegasan bahwa (2)harus ada penunjukan seorang operator dari Bidang Program. Hal ini kelihatannya sepele, akan tetapi pada praktiknya di daerah sungguh sangat sulit. Salah satunya adalah rasa sungkan untuk mengajukan usulan kepada Kadis.Saat ini Kadis sedang mengikuti Spamen sehingga kami tidak dapat bertemu untuk mengklarifikasi masalah ini. Pencapaian dapodik 98% dengan tanpa menggunakan koneksi jardiknas sepenuhnya adalah suatu hal yang sangat ironis sementara koneksi yang ada sangat bagus dengan B/W yang besar.
Demikian laporan sementara dari SUMUT,
Horas,
I Nyoman Rudi
Anastasya M.
No comments:
Post a Comment
Be a good person, please!!