Wednesday, January 03, 2007

SEMANGAT SHARED PROSPERITY

Pengenalan Komputer bagi anak-anak transmigran Desa Betung (± 40 KM arah timur Kotabaru), Desa Bekambit(± 43 KM arah timur Kotabaru), dan Desa Megasari (± 20 KM arah barat Kotabaru).

Berawal dari kegelisahan saya melihat kegiatan belajar mengajar di Kotabaru yang cenderung tak ada kemajuan, saya berasumsi bahwa keadaan akan lebih parah terjadi di desa-desa terpencil yang jauh dari Kotabaru. Untuk itu, dalam mengisi liburan akhir tahun ini dan menyambut hari libur sekolah, maka saya beserta beberapa teman, ada Dokter spesialis, Kapolsek, dan ada penyuluh, serta 2 orang siswa SMK mengadakan kegiatan pengenalan komputer ini. Dan agar kegiatan yang direncanakan berlangsung dua hari ini berjalan dengan keceriaan juga diselingi dengan kegiatan-kegiatan dalam bentuk permainan dan informasi dari dunia kepolisian.

Peserta berjumlah 20 orang, saya mengambil siswa yang paling rendah telah kelas 5 SD dan maksimum SMP. Siswa yang mengikuti kegiatan ini merupakan perwakilan dari masing-masing desa. Kegiatan ini berlangsung di Desa Megasari. Pertimbangannya adalah sudah ada akses yang tidak terlalu mengundang resiko juga kesediaan aliran listrik yang tentunya sangat terbatas sekali sehingga digunakan generator untuk memperkuatnya. Listrik yang tersedia hanya 900 watt. Jelas tidak cukup, alat yang akan kami gunakan adalah 2 PC, 2 Laptop, dan sebuah LCD Sony. Bahan–bahan pelatihan seperti modul dan hand out kami perbanyak secara swadana. Kami sudah bertekad untuk tidak membebani para peserta. Peserta hanya diwajibkan membawa perbekalan untuk diri masing-masing.

Kegiatan dimulai pukul 08.00 sampai 22.00 wita. Pukul 11.00 mereka akan break untuk memasak makan siang. Begitu juga pada pukul 17.00 mereka akan memasak makan malam.

Hal-hal yang membuat kami bahagia adalah perhatian dari para orang tua yang memberikan perhatian dan bantuan selama kegiatan berlangsung. Sayur-sayuran segar, buah mangga dan durian, tiada hentinya. Pokoknya mengasikan sekali.

Suatu hal yang tak ternilai ketika murid-murid saya mendapat makna dari kegiatan ini, yaitu mereka sangat mensyukuri keadaan mereka sekarang dikarenakan masih sangat banyak teman-teman mereka yang masih perlu perhatian.

Pelajaran lain yang kami dapat adalah perlunya persiapan dan perhitungan yang matang akan situasi dan kondisi yang ada. LCD SONY yang kami bawa terbakar (untung pas mau selesai) dikarenakan generator yang kami gunakan mengasilkan tegangan yang tidak konstan, sementara stavol milik warga yang kami gunakan ternyata tidak berfungsi dengan baik. Untung ada pak Dokter yang secara finansial mampu menanggulanginya. Lain kali kami harus membawa stavol sendiri ataupun UPS yang handal. Sebab ternyata sudah ada dua desa yang sudah menunggu untuk di datangi. Jaraknya jauh dan harus menyebrang lautan. Mau Ikut?