Tuesday, April 13, 2010

SErtifiKasi Guru Kotabaru 2010


Sabtu, 10 April 2010 kemarin, selesai sudah salah satu rangkaian kegiatan sertifikasi guru tahun ini. Portofolio seluruh peserta dikurangi 2 orang yang belum mengupulkan telah saya serahkan ke LPTK Rayon XVII di Unlam Banjarmasin. Lega rasa. Saatnya mulai melakukan evaluasi pelaksanaan.

KEPANITIAAN
Panitia dibentuk dengan sistem lintas bidang. Tujuannya sangat baik. Sayang beribu sayang, ide brilian ini belum terwujud dengan baik. Pemilihan anggota yang belum terkoordinasi dengan baik mengakibatkan agak tersendatnya pelaksanaan kesekretarian. Siapa yang salah? Pastinya saya, mengapa selaku ketua tim ga mampu mengayomi dan membimbing tim menjadi sebuah tim dengan kekuatan yang penuh sinergi.

KUOTA
Kuota 287 orang, terpenuhi hanya 279 orang. 8 tidak terpenuhi untuk guru SMA. Ini terjadi karena ada perbedaan yang signifikan antara data NUPTK di Pusat dan di Kotabaru sendiri. Mengapa hal ini dapat terjadi? Lebih kepada permasalahan pemahaman akAn pentingnya sebuah data. Kalau kita merasa berkepentingan dengan sebuah data, maka kita harus meng update nya. Kalau tidak? Begini akibatnya.

SISTEMATIKA
Tahun ini menurut saya merupakan sistematika kerja yang terbaik dalam pelayanan sosialisasi hingga pengumpulan portofolio. Dengan menggunakan sistem cluster dan kecamatan, pembimbingan dapat lebih dijangkau oleh peserta. Peserta cukup menemui pembimbing yang ditunjuk di kecamatannya untuk melakukan konsultasi. Setelah selesai, pada hari senin, 5 april 2010 dilakukan verifikasi oleh tim yang ditunjuk. Hasilnya? lumayanlah, walaupun belum 100 % benar, rata-rata peserta sudah memahami penyusunan portofolio yang sesuai buku petunjuk. Dua hari kegiatan verifikasi ini dilaksanakan. Dilanjutkan dengan penjilidan dan pengumpulan portofolio. Sampai hari terakhir masih ada 16 guru yang belum mengumpulkan. Hingga malamnya. tinggal 8 guru saja. H+1 terkumpul 4 buah lagi. Tiggal 2 orang lagi. Tapi karena sudah dikejar deadline ke Unlam, maka dengan terpaksa ditinggal.
Masalah yang dihadapi adalah kedisiplinan peserta dalam melakukan pembimbingan dan pengumpulan yang perlu ditingkatkan lagi.Beberapa kawan guru menyarankan untuk memberi tindakan tegas kepada yang terlambat, apa daya saya tidak mampu, karena sudah tidak boleh mengganti peserta lagi. Kalau boleh, pastilah sudah saya lakukan. Kalau ditinggal, sangat sayang kuota Kotabaru hilang dikarenakan segelintir orang yang suka lambat. Kesimpulan untuk yang satu ini, mungkin perlu ditinjau kembali Sertifikasi identik dengan Guru yang Profesional.

KESIMPULAN
Sertifikasi tahun ini berjalan lancar dengan segala kekurangannya.