Wednesday, January 19, 2011

My McDee

Hidup dan bekerja di daerah remote, seperti Kotabaru, banyak membawa manfaat, disamping ada juga hal yang merugikan. Manfaat akan terasa didapat, bila kita hendak berbuat sesuatu, karena dari jauh, seperti bintang, bila diantara bintang-bontang yang bersinar, maka kita kurang memperhatikan mana bintang yang paling bersinar. Akan tetapi jika kita bersinar, walalupun kecil sekali di daerah yang tidak ada sinar, maka sinar itu akan tampak jelas. Cobalah jika listrik mati ditengah malam, nyalakan HP anda, apa efeknya?

Analogi itu yang paling cocok dengan kita yang hidup dan bekerja di daerah remote. Saya sering sekali menikmati keuntungan itu. Sering saya mendapat sesuatu dari orang lain yang menganggap apa2 yang telah saya lakukan begitu luar biasa. Padahal menurut saya biasa saja, makanya saya rasa biasa saja, walaupun tak lupa mengucapkan terima kasih dan bersyukur atas perhatian itu.

Dua hari terakhir ini, saya merasa terpukul atas keadaan saya yang tinggal di remote area ini, dua rekan saya, yang telah bersusah payah mengikuti seleksi calon beasiswa Program Magister di Amrik sana, sepertinya mendapat peluang lulus yang sangat besar. Keduanya tela ditelpon berulang kali dari panitia di Kedubes Amerika untuk segera mengirimkan Sertifikat TOEFL nya. Inilah masalahnya. Persyaratan yang diminta dari awal adalah sertifikat TOEFL, tapi apa daya, untuk kita di Kotabaru, dimana ada lembaga pelaksana TOEFL Test yang resmi? Saya sudah coba cek di Banjarmasin dan mencoba menghubingi teman di Fakultas Tarbiyah IAIN Antasari, sayang telpnya ga nyambung, besar dugaan saya beliau sedang berada di luar negeri. Padahal harapan saya beliau dapat membantu memberikan jalan.

Yah, sepertinya saya harus memprogramkan Test TOEFL untuk guru-guru di Kotabaru. selain untuk mengukur juga untuk langkah antisipasi bila menghadapi hal-hal seperti ini. Sorry my friends, I could't help you for now. Sekarang ini saya hanya mengajak mereka berdoa saja agar mereka diterima dan diberi kesempatan untuk di test di Jakarta langsung.

Tuesday, January 18, 2011

Ketika Pagi ini

mumpung ada waktu luang, nulis dulu.

Ini dah masuk pertengahan Januari 2011, pekerjaan, rutinitas dah mulai berjalan dengan cepat. Sertifikasi Guru dah mulai pendataan dan up grade data. Piloting Calon Kepala Sekolah dah ada kepastian dari LPPKS Surakarta. Nah untuk keduanya, saya belum bentuk panitia. Sk dah disiapkan tapi masih memilah dan memilih calon anggota panitia. Perlu dicermati dengan seksama. Kedua kegaitan itu akan berhubungan dengan orang banyak. Sertifikasi akan berurusan dengan orang yang berpengharapan Tunjangan Sertifikasi yang satu bulan gajih. Piloting akan menghadapi calon-calon kepala sekolah yang berani menghadapi tantangan. Susah juga nih. Khususnya memilih panitia untuk Piloting, memilih panitia yang pernah menjabat kepala sekolah dengan "jalan yang benar" itu yang sulit. Di kantor ada beberapa orang yang berasal dari kepala sekolah, cuma..... au ah gelap.

Kemarin pagi sempat berdiskusi dengan salah seorang rekan tentang masalah ini. Kita pada satu kesimplan, perlu dipilih panitia yang benar-benar dapat menggambarkan Permendiknas 28 Tahun 2010. Beh...

Yuk kita melanjutkan kerja kita dengan lebih semangat lagi.

Monday, January 17, 2011

Salah Pesawat

Ini kejadian pertama kali dan semoga yang terakhir yang saya alami. Kemarin pagi, saya berencana menuju Banjarmasin mengunakan Lion Air. As usual, pagi jam 03.30 dah menuju terminal Damri ke Cengkareng. Mata ngantuk kerna baru tidur 2 jam aja. Sampai bandara jam 04.30 an trus check in. Selanjutnya menuju terminal kebernagkatan A3. Sambil menunggu waktu boarding, saya membuat jawaban pertanyaan email teman lama saya si Lisye di Padang. Memasuki pertanyaan terakhir, ada pemberitahuan dari Lion Air Crew, bahwa para penumpang agar segera memasuki pesawat. Bergegas saya seng email jawaban saya. Setelah itu saya tutup laltop dan berdiri menuju crew untuk memperlihatkan boarding pass saya. Cepat bergerak, itu penting agar ga berdesakan masuk ke pesawat dan dapat menyimpan barang dengan benar di bagasi. Soale bawa laptop dan oleh2 tiramisu brownies dari istri. Setelah menemukan nomor seat 20C saya meletakkan bawaan di bagasi dan duduk dengan tenang. Ada beberapa penumpang yang sudah berposisi sama dengan saya.

Setelah beberapa menit duduk rasanya kok aneh, tidak ada penumpang lain yang datang. Hm.. ternyata benar, ada air crew masuk dan memberitahu bahwa kami-kami yang sudah berada di pesawat dipersilahkan keluar karena salah pesawat. Ni pesawat menuju Surabaya. Halah... hare gene... Kok harus seh... Secara udah demikian maju kok masih terjadi kesalahan? come on... let us keep concentration ... focus on our job.

No mercy, no apologies lagih...

Thursday, January 13, 2011

Nasehat untuk remaja putri

Untuk kesekian kalinya, saya berkesempatan menyaksikan pertandingan sepak bola Divisi Utama, Liga ti-phone, antara Persikabo melawan PSAP Sigli. Pertandingan agak membosankan. Secara mutu, boleh dibilang sangat rendah. Tapi ada beberapa hal yang menarik perhatian saya. Salah satunya, banyaknya remaja putri dan ibu-ibu yang ikut menyaksikan pertandingan ini. Kembali saya menyaksikan sendiri hal-hal yang mengganggu hati kecil saya.

Sesuai judul, maka saya mengkhususkan memberikan nasehat kepada remaja putri yang sedang dimabuk kasmaran dengan lelaki yang punya hobi nonton bola secara lagsung di stadion. Juga ada sedikit tips kepada orang tua untuk tidak begitu saja memberikan ijin kepada pacar putrinya diajak ke stadion bola. Nah untuk menghormatinya, saya bahas beberapa tips untuk para orang tua yang memiliki remaja putri.

1. yakinkan diri anda, bahwa pacar putri anda adalah benar-benar pencinta bola sejati dan bukan hanya sekedar bikin rame stadion . caranya teslah ia dengan beberapa pertanyaan standar. Misalnya, siapa kesebelasan favoritnya? Siapa pemain favoritnya? Dst.

2. Tanyakan kepadanya, di tribun mana putri anda akan dibawa nonton? Karena begini, kalau di kelas biasa-biasa saja, maka dapat dipastikan bahwa putri anda akan berada dikelas yang penuh dengan sengatan matahari. Duh.. jangan deh brow. Untuk itu, pastikan bahwa putrid anda akan diajak nonton di kelas VIP yang terlindungi dari sengatan matahari dan curah hujan.

3. Semoga kesebelasan favorit pacar putrid anda sama dengan kesebelasan favorit anda. Hal ini menjadi penting adanya, masa anda akan berbeda dukungan? Bisa runyam urusannya. Nah, kalau sama kan bisa sekalian nonton bareng sambil ngawasin. Syukur-syukur dibayarin.

Sementara untuk para remaja putri, saya memberikan tips sebagai berikut:

1. klo anda diajak nonton bola sama cowok anda, tanyain dulu dong, ni mo nonton bola beneran apa hanya sekedar rame-ramean, yang ada ente hanya akan merasa sengsara kepanasan dan desek-desekan antri masuk dan keluar stadion yang sangat rawan dengan pelecehan seksual.

2. Harus berani minta dibeliin tiket yang kelas VIP supaya mencegah kamu kepanasan. Kebayang dong kulit yang udah dirawat abis-abisan bakalan terbakar ama sinar matahari sore yang saya jamin asli sakit di pipi.

3. Gunakan baju panjang warna cerah, ini untuk antisipasi aja melawan panasnya sinar matahari. Jangan lupa pake krim anti UV.

4. Jangan pernah berfikir, bahwa pacaran sambil nonton bola itu mengasikkan. Totally wrong! Semabok apapun dirimu, klo sudah di stadion ga bakalan bisa ngapa-ngapain. Soalnya padatnya penonton membuat kamu sibuk menjaga diri aja dari tangan-tangan jahil.

Ok itulah nasehat dan tips untuk nonton bola yang aman bagi remaja putri. Ini saya tulis berdasarkan pengalaman saya menyaksikan pertandingan bola yang berbayar di Stadion Pajajaran Bogor, Stadion Imam Bonjol dan Stadion H. Agus Salim Padang, Stadion 17 Mei Banjarmasin, Stadion Persikabo Bogor, dan Stadion Teladan Medan.

Aku Setuju Gus!!!

Ini pengalaman saya berurusan di Kemendepag. Menarik! Itu satu kata yang tepat. Awalnya, saya hanya bermaksud membantu salah seorang guru yang belum selesai urusan sertifikasinya, padahal dia sudah tersertifikasi sejak 2007. Banyak sekali cerita tentang Departemen Agama RI yang beredar, salah satunya yah… sarang korupsi juga… sama dengan Depdiknas. Kebetulan saya bekerja di bawah lingkup Diknas, otomatis saya akan membandingkan dengan yang saya alami selama ini.

Untuk urusan sertifikasi, saya mulai menangani sejak 2009, urusan mulai dari guru sampai ke PMPTK di Jakarta sudah sering saya lakoni. Banyak masalah itu biasa dan menjadi tantangan yang harus segera diselesaikan. Permasalahan yang umum terjadi adalah tingkat kesadaran dan kesabaran para peserta dalam menjalani prose’s sertifikasi ini. But, so far so good. Semua dapat diatasi hingga sekarang prose’s transfer daerahpun berjalan dengan lancar.

Nah, kembali ke topik kita, saya berfikir rasional saja, buku petunjuk sertifikasi guru itu berlaku global, baik depag maupun diknas. Dasar pemikiran itulah yang membuat saya langsung berjanji kepada kawan saya tersebut untuk membantu menguruskan sertifikasinya langsung ke Kemenag (dulu Depag). Selain itu, saya juga cukup percaya diri karena saya memiliki keluarga yang memegang jabatan di Kemenag. So, simple kan?

Saya tiba di Kemenag untuk pertama kalinya dalam hidup saya. Kesan pertama saya, wuih.. banyak sekali mobil mewah terparkir. Selanjutnya saya bertanya ke Satpam, lalu ditunjukanlah gedung utama tempat saya akan berurusan. Tapi anehnya, pintu masuk bukan dari depan melainkan dari belakang. :p. setelah mengisi buku tamu dan meninggalkan tanda pengenal, saya langsung menuju lantai 6 eh… ternyata salah harus 8 pas sampai saya bertanya dengan orang yang berpapasan, karena saya tidak menemukan petugas informasi seperti di PMPTK, saya jelaskan maksud dan tujuan saya, maka ditunjukkanlah tangga turun tempat yang sebenarnya. Agak ragu-ragu saya mengetuk, apalagi suasananya persis acara di televisi, acaa uji nyali, rada gelap dan emang-remang. Saya memberanikan membuka pintu, syukurlah ada salah seorang staf yang sedang bekerja menyusun berkas yang memang banyak dan tidak teratur, belakangan saya baru tahu kalau mereka mau boyongan kekantor baru di jalan Thamrin, saya lalu memperkenalkan diri dan mengutarakan maksud saya, petugas tersebut agak bingung dan mencoba bertanya kepada temannya atau mungkin tepatnya atasannya, Lucky Me! Dia langsung mempertemukan saya dengan orang yang tepat, orang yang menangani langsung sertifikasi guru. Langsung saya dibawanya menuju meja Bapak tersebut. Setelah berbasa-basi sedikit, dan ternyata memang terkesan gak perlu, Bapak tersebut langsung bertanya dengan nada yang menekan, saya jawab dengan lancar, kembali ditekan lagi, saya jawab terus. Yah jelas saja lancar, saya kan ketua tim sertifikasi guru Kotabaru, tapi saya mendapat kesan Bapak itu kurang senang, lalu beliau langsung berkata kalimat yang sangat menusuk, saya langsung menyadari, segera saya berlagak pilon agar Bapak tersebut cepat naik kembali kepercayaan dirinya. Berhasil. Bapak tersebut langsung kembali lancar berbicara, sedikit menceramahi saya, dan yang terpenting Beliau memberikan jalan keluar. Diakhir pembicaraan, Beliau meminta saya mencatat nama dan nomor HP nya. Selain itu, beliau juga meminta saya untuk menuliskan nama saya di berkas kelengkapan milik teman saya yang akhirnya dimintanya. Beliau tampak terkejut ketika membaca nama saya, terlebih tahu way of life saya, plus tempat kerja saya. Tapi cepat saya redakan dengan, kembali merendahkan diri, bahwa saya hanya membawakan saja dan saya orang biasa saja. Setelah itu, saya bergegas keluar ruangan tersebut setelah mengucapkan terima kasih berkali-kali. Pfuhhh… akhirnya.

Selanjutnya, sambil berjalan menyusuri sudut-sudut kantor yang sepi dan agak menakutkan, saya mencoba menghubungi kawan saya tersebut, saying karena tinggalnya di pedalaman, HP nya sedang off, mungkin sambil menunggu listrik on, lumayan ngirit daya. Saya melanjutkan jalan-jalan saya menuju tempat keluarga saya bertugas, turun satu tingkat lagi. Kembali kesan yang saya terima, suasana remang-remang dan kumuh. Kali ini pintu-pintu ruangn terbuka, dan tampak jelas para pegawainya sedang asik berngobrol ria sambil merokok. Lah, bukannya sudah ada peraturan dari Gubernur DKI tentang larangan merokok di kantor-kantor pemerintah? Buset… sebelum lupa, ditangga-tangga saya banyak melihat puntung-puntung rokok, begitupula di lift, tampak di sudut-sudutnya abu rokok dan puntung rokok. Catnya sangat kusam. Kesannya kurang perawatan dan pemeliharaan. Sungguh sangat tidak sebanding dengan mobil-mobil yang terparkir di halaman parkir kantor ini.

Setelah menSMSkan nama dan nomor HP Bapak tersebut ke kekawan saya, saya menyarankannya untuk membuat janji untuk menyelesaikan segera masalah ini. Malam hari saya menghubungi kawan saya untuk menanyakan tentang hasil komunikasinya ke Bapak tersebut. Sungguh jawaban yang di luar dugaan saya, Bapak tersebut memarahi dan sepertinya memaki kepada kawan saya tersebut. Untunglah sebelumnya saya sudah mewanti-wantinya untuk bersikap merendah dan sabar waktu berkomunikasi dengan Bapak. Sepertinya, Bapak tersebut sangat menjaga kredibilitas dan wibawanya sebagai orang pusat kepada seorang guru saja yang berasal dari daerah antah berantah.

Keesokan harimya, saya bertemu dengan keluarga saya yang pejabat di Kemenag. Ternyata , beliau sudah menduga akan hal yang akan saya hadapi dalam berurusan di kantornya. Soalnya, beliau saja untuk mengurus kenaikan pangkatnya, cukup sulit dan memerlukan kesabaran dan kerelaan hati. Apalagi orang luar seperti saya.

Saya jadi teringat, Almarhum Gus Dur, pernah mengeluarkan ide tentang pembubaran kantor Departemen Agama. Sekarang saya baru mengerti dan dapat memahami serta saya menyetujuinya. Saya Setuju Gus!

Saturday, January 08, 2011

Tahun Baru

Ini postingan pertama ditahun 2011. Tahun baru annya saya lewati bersama kawan2 di rumah bu yuli di stagen. Biasanya klo taun baruan, saya pulang ke bogor berkumpul dengan anak istri. kali ini ga bisa. Nah baru sekarang, 8 Januari 2011 saya berkesempatan untuk pulang. Setelah hampir sebulan penuh sibuk berkutat dengan masalah sertifikasi tahun 2011, akhirnya minggu ini setelah berdiskusi dengan staf saya, maka saya putuskan untuk pulang dulu, rehat sambil urus sertifikasi juga. Pertama ke PMPTK untuk mencek SK 2010 yang belum terbit, kedua, ke Kemenag mengurus punya pa Bait yang ga keluar-keluar Sknya mulai tahun 2007. Mudah-mudahan semuanya lancar. Setelah itu yah main-main sambil ngajarin anak yang mulai rajin nanya dan protes.

Semoga Kita semua lebih sukses lagi ditahun ini. God Bless You All.