Thursday, February 25, 2010

wHo wanna be aTEAcher?

Hari senien dan salassa kemaren saya berada di Komplek pabrik semen ITP Tarjun buat mentes calon guru SMA ITP Tarjun yang baru buka. Sore hari sepulang kantor saya bergegas ke pelabuhan penyebrangan Stagen ngejar Kapal Fery jam 18.00. Harinya gerimis dan sudah mulai gelap sampai di komplek ITP. Sayangnya saya ga pernah bertugas ke daerah ini, klo lewat aja sering. Setelah musing-musing mencari... akhirnya ketemu juga Guest house nya. Hehehhe.. lumayan bangget... tidur dengan layanan hotel berbintang tujuh... halah...:p

Esoknya, selasa pagi setelah sarapan yang enak saya langsung menuju ke lokasi tes tepatnya seleksi, di SMP ITP. Sebagian gurunya saya kenal. Masih muda-muda dan enerjik. Hm... andai seluruh guru di Kotabaru seperti anda-andi semua.... wow... senenngnya hati daku merancang kegiatan yang inovatif deh.. soale pasti banyak tantangan... Ada guru yang bisa ngomong Jepang...ohayou gozaimasu....heheheh... saya jawab,...genki desu..... ada yang bisa IT sambil nyerocos inggris... hehheeh... pokoke lengkap. Hm..... rindu jadi kepsek lageh nih....

Peserta tes tercatat 18 orang, dari beragam Perguruan Tipu, heheh tinggi lagi, Tes dibagi dua bagian, Tes untuk standar karyawan dan tes untuk keguruannya. Nah nyang keguruan ini jatah saya. Ini dibagi dua lagi. Teori keguruan dan Praktek mengajar. Sebelum dimulai, saya berdiskusi dahulu dengan panitianya. Intinya, saya ngomong ama mereka gini, "Lo jangan paksa gwe bilang guru ni bagus ngajarnya, padahal jelek!" hehheheh..... Dan tahukah jawabannya? gini nih, "Semua keputusan penilaian keguruan ada ditangan Bapak, dan kami tidak akan mengganggu gugat!"... Anda tahu dan pernah melihat langkah seorang cowboy yang menang waktu duel satu lawan satu? wakak..kakakkk.. begitulah langkah saya menuju ruang tes. Begitu masuk .. saya pandangi peserta tes satu persatu.hmm.. ada yang mirip Julia Perez ga nih.. klo ada bisa dicatat no hapenya nih... Heehheh lagi... pesertanya dah pada gugup...

Tes tertulis berlangsung 60 menit. Soalnya gampang2 susah. Lalu istirahat 15 menit dan ... mulailah tes mengajar... Hasilnya? Rasanya terlalu mahal deh klo mereka-mereka ini digajih 2,6 jt perbulan, bersih. dapet berbagai tunjangan. Tapi, semua terserah perusahaanlah.. yang penting saya mencoba menilai sebenar-benarnya dan Jujur saya katakan, Kita harus bekerja lebih keras lagih.

jaa, mata ne.
Sayounara.

Monday, February 08, 2010

Tressi Pongoh

duh.. malu lama ga ngeblog....:p
Mulai kemarin, 7 feb 2010 sampai 11 feb nanti, saya diminta PT. SILO untuk membantu menginterview siswa-siswi calon penerima beasiswa S1 dari perusahaan tersebut. Hm.. ada beberapa tes, dimulai psikotes. Saya tidak ikut. selanjutnya tes interview. Saya bersama dua orang lainnya bertugas pada tes ini. ada 45 orang siswa-siswi yang akan diinterview pada hari pertama ini. Seluruhnya berasal dari luar Pulau Laut Utara dan Timur. Sebelum dimulai, kami berdiskusi dulu untuk menyamakan persepsi pengetesan. Selain itu, hal-hal lain yang terkait.

Satu persatu peserta kami interview... banyak cerita sedih dan duka bertaburan.. dan kami sangat meyakini kalau cerita itu benar adanya. Saya pribadi menginterview sebanyak 17 orang, dari seharusnya 15 orang. Hal ini terjadi dikarenakan ada beberapa peserta yang tidak terlalu lama saya interview. Umumnya mereka melakukan kesalahan yang fatal di awal, sehingga dari pada buang-buang waktu untuk bertanya, saya menyngkatnya saja.

Beberapa siswa menunjukkan karakter yang kuat dan mereka layak saya usulkan untuk mendapatkan beasiswa ini. Hingga peserta yang ke 16, saya belum begitu mendapatkan pserta yang "wah". Saya mulai merasa lelah, saya istirahat sejenak dan menuju restroom. Setelah itu saya duduk kembali. Tak lama berselang datanglah seorang peserta menanyakan kesiapan saya untuk kembali menginterview... agak malas saya jawab, "yah..." Seperti yang lainnya saya beri tugas pertama lalu kedua... dan terjadi hal yang luar biasa... anak itu berbicara dengan penuh motivasi, motivasinya full, selain itu dia gunakan body language yang fantastic. Secara umum, saya merasa terkesan dan puas dengan apa yang telah ditunjukannya kepada saya. Sehingga timbul simpati saya dan dalam hati saya berucap, "kalau kamu tidak berhasil dalam seleksi ini, saya akan membantu membiayai kuliahmu."

Saya harap Tuhan besertamu.