Friday, November 23, 2007

Madina, Humhas, Negri Awan


madina

Madina singkatan dari Mandailing Natal, adalah sebuah kabupaten paling selatan di Sumatera utara dan berbatasan langsung dengan Sumatera Barat. Menjadi daerah yang menjadi perlintasan bus-bus yang akan menuju ke Jawa. Ramai pastinya. Sayang pencapaian NISN-nya hingga 17 Nop 07 adalah NOL.Padahal Sewaktu workshop di Medan, saya telah berbicara dengan operatornya, baik untuk Jardiknas maupun NISN. Entah mengapa hal ini tetap terjadi.

Sampai di Panyabungan, ibukota kabupaten Madina, pukul 8.00 wib. hanya diperlukan watu 2 jam saja dari kota Sidempuan. Panyabungan kota yang cukup ramai, koneksi jardiknas di sini menggunakan vsat dan di share ke SMKN 1 Panyabungan. Secara geografis jelas Madina tidak seharusnya NISN-nya masih NOL.Ini artinya faktor non teknislah permasalahannya. Ketika sampai di kantor disdik, kami menemui Kasi datanya. Sayang beliau sama sekali tidak faham mengenai NISN. Beliau nampak sekali kebingungan. Jalan sana-sini mirip setrikaan. Lama kami ditinggalkan diruangannya. Selanjutnya beliau masuk kembali bersama seorang pengawas SLTA. Pak Pengawas inilah yang bercerita panjang lebar keadaan pendidikan di Madina ini, khususnya di bidang SDM nya. Menurut beliau ternyata kota sebesar Panyabungan ini masih kesulitan mendapatkan orang yang mampu mengoperasikan komputer (?)

Secara umum keberadaan kami di Madina boleh dikatakan tidak menghasilkan sesuatu yang berarti, karena operator NISN sedang berada di Medan, sementara yang lain sama sekali TIDAK tahu tentang NISN. Semua data ada di laptop sang operator.Sebelum kami undur diri, sang pengawas berjanji untuk menemui kami di Medan dengan membawa serta sang operator. Seperti biasa, berdasarkan pengalaman yang sudah-sudah kami tak berharap banyak akan janji ini.

follow up:
1. Ternyata sang pengawas berhasil membawa dengan paksa sang operator menemui kami di Medan. saat itu saya tanya apa masalahnya hingga pencapaian NISN-nya masih NOL. Sayang jawaban yang diberikan kurang nyambung. Saya coba menawarkan bantuan untuk memproses data, ternyata sang operator tidak mau dengan alasan yang unik. Saya coba bicara dengan sang pengawas, lalu dibujuknyalah sang operator agar mau menyerahkan beberapa data sekolah. Nampak dengan berat hati sang operator mau memberikan kepada saya.
2. Data yang kami terima ternyata masih mentah sekali, hingga hari ini kami masih memprosesnya.
3. Angka NOL belum pecah hingga hari ini, sepertinya kami harus mendatangi kesana lagi dan langsung bertemu dengan kepala dinas saja.

asima-dosa

Humbang Hasundutan (Humbahas)
Sama dengan Madina yang masih NOL.Ibukota kabupaten ini adalah Dolok Sanggul, terletak dibukit dekat Danau Toba, berudara sejuk dan cenderung dingin. Tiga jam perjalanan dari Sidikalang, Dairi, Operatornya seorang wanita. Begitu kami sampai dikantor disdik pukul 08.00 wib, kami langsung diceramahi olehnya (heheheh...). Lumayan sarapan kedua. Temuan:
1. Data masih NOL menurut operator dikarenakan kesalahan pusat dengan memberikan NPSN yang salah,
2. Data menurutnya sudah lengkap, sayang begitu kami ingin lihat di PC-nya sejak pagi hang kata sang operator yang sangat murah kata ini (hehehe.... lagi),
3. Bu Anas mencoba menjelaskan tentang sistem uploader yang baru, baru bicara sedikit eh... sudah dijawab dengan nada optimis, "pastilah saya paham, saya ini kan Sarjana Komputer pasti saya bisa memahaminya sistem yang baru ini". (Heheheheheheheh......lagi). Kali ini Jeng Anas kena batunya (wakakakakaak .....).
4. Sebagian data saya coba copy untuk membantunya, dengan sedikit membujuknya, akhirnya ia mau mengcopykannya, sayang setelah sampai Medan data tersebut tidak lengkap dan perlu kerja keras untuk membenahinya,
5. Hingga saat ini ternyata pencapaian NISN-nya masih NOL, diluar perkiraan kami. Mungkin kami harus bertemu dengan sang operator lagi, tapi kali ini kami harus punya strategi yang jitu untuk meredam semburannya. Sepertinya saya harus belajar ke Fredy Muli, pelatih PSMS Medan nih.

Itulah sebabnya untuk kedua kabupaten ini saya menyebutnya Negeri di Awan, tinggi dan sulit untuk menangkapnya, yang satu operatornya terlihat (maaf) agak lemah sementara yang satunya lagi terlihat tinggi sekaleeeeee.....

Wednesday, November 21, 2007

From Tapanuli with Love

taput

Tapanuli Utara pencapaian NISN sampai 17 Nop 07 = 78,19 %.
Sampai di Kantor disdik Taput, Tarutung, pukul 15.30 wib. Hujan lebat sekali sepanjang perjalanan dari Balige, Tobasa. Disambut oleh Kasi Data, Saiben Sitorus dan penanggungjawab NISN, Pardede. Operator ada dua orang, yang utama adalah Rida. Temuan:
1. Terjadi tarik menarik kepentingan antara bagian data dengan bagian dikmen.Mereka sama-sama merasa paling berhak menangani dapodik. Jelas kalau sudah begini bukan porsi kami. Satu hal, pengolahan data nisn berjalan lancar, karena operator dan penanggungjawab trus jalan tanpa terpengaruh konflik.
2. Ada beberapa permasalahan file yang diterima berukuran besar, padahal seharusnya kecil saja. Langsung kami trasfer menggunakan Linux Mandriva. caranya file tersebut dibuka dengan open office lalu disimpan dengan format .ods Selanjutnya kita buka kembali dan di save as dengan type file excell 1997/xp. Beres.
3. Secara teknis tidak ada permasalahan yang berarti di Taput. Kekurangan 12 % disebabkan karena belum terkumpulnya data dari sekolah-sekolah yang jauh dari kota.

tapteng

Tapanuli Tengah pencapaian NISN sampai 17 Nop 07 = 31,53%.
Sampai di Pandan, pukul 10.00 pagi sehabis dari Sibolga. Langsung kami mencari Kasi data. ternyata beliau tak tahu sama sekali tentang dapodik ("Setitikpun aku tak tahu tentang ini!" katanya. :) beliau langsung menunjuk Ka Tu, karena Kadis sedang tak berada di tempat. Ternyata di sini Ka TU (maaf) sangat berperan. Kami bicara sebentar lalu dipanggillah kasi diklusepora (?). Ternyata beliau itu sebagai pengelola dapodik. Lalu coba kami tanya tantang perkembangan dapodik... agak tersendat-sendat jawabannya.Kami langsung tanya siapa operatornya, ditunjuknya seorang ibu yang ternyata juga kebingungan (kok saya yang
ditunjuk? begitu pikirnya ...:)) Akhirnya, kami tak mau buang waktu maka kami ajarilah si ibu tersebut uploader NISN dan segalanya. 2 jam waktu yang dibutuhkan untuk mengajarinya.Sepertinya mulai paham. Sementara Ka TU sudah pamit meninggalkan kami begitu kami mulai detail bertanya NISN.Satu hal, karena emosi sudah bermain, kami menjadi lupa untuk mencatat nama si operator dan pengelola nisn :(, karena sebenarnya, pagi tadi sewaktu di Sibolga, kami sangat ditahan untuk belum boleh pergi oleh kasubdisnya
untuk berdiskusi tentang ict, tetapi kami beralasan hendak ke Tapteng. Pastinya:
1. Data-data yang terkumpul masih jauh dari harapan. Untuk mempercepatnya sebagian kami bawa untuk dibantu mengedit dan mengupload dari medan.
2. Pemahaman tentang dapodik masih perlu ditingkatkan.

Tapsel

Tapanuli Selatan pencapaian NISN sampai 17 Nop 07 = 4,77%.
Menjelang Magrib sampai di Padang Sidempuan,Tapsel, setelah sebelumnya di KotaSidempuan. Mereka memaksa malam ini, karena esoknya Kota Sidempuan akan melaksanakan Pilkada dan libur total, ini berimbas pula ke Kabupaten Tapsel. "Semalam-malamnya Kami tunggu"
kata mereka.Operator dan Kasi data telah kami kenal sewaktu workshop di Medan. Seperti yang sudah mereka jelaskan sebelumnya, bahwa mereka tidak tahu akan NISN ini. Jadi, mereka secara kilat sudah membentuk tim nisn dan langsung bekerja. Inilah hasilnya 4,77 %. Temuan:
1. Menurut mereka, mereka belum menerima dana blockgrant untuk NISN ini. Sesudah dikonfirmasi ke Pak Cucu oleh Bu anas, diinformasikan bahwa semua dana BG sudah didistribusikan. Selanjutnya kami minta nomor rekening mereka untuk konfirmasi.
2. Data yang diterima banyak dalam bentuk disket dan tak dapat terbaca.
3. Lokasi sekolah sebagian terletak di perbatasan Riau, perlu 2 hari 2 malam untuk mencapainya.
4. Tim yang dibentuk sangat bersemangat, sayang untuk menjemput data mereka terkendala dana.

Pandangan umum:
untuk daerah Tapanuli ini, ternyata terjadi hal yang sama dengan sebagian besar kabupaten/kota lain di sumut.
1.terjadinya pergantian pimpinan, mengakibatkan pula perubahan sampai ke tingkat grassroot. Faktor non teknis seperti(maaf), kerabat, like and dislike sangat kental dalam menentukan pengelola dan operator nisn, sehingga kemampuan teknis tidak menjadi faktor yang dianggap perlu.
2. Jarak antara kecamatan dan kota masih sangat jauh,terkadang pegawai KCD(kantor cabang dinas)pun tak pernah sampai ke lokasi.
3. Banyak sekolah belum memiliki komputer, sehingga pengetikan data di upahkan. Furthermore, penjual jasa pengetikan mengetik sesuai seleranya yang tak sesuai dengan format(excell) seharusnya. Operator nisn-nya??? Pasti pusing 7 keliling menerimanya. Oya kejadian ini di Balige (Tobasa), kami melihat sendiri, ada sebuah sekolah SMA memberikan laporan dengan cara ditulis tangan!!!! Kepseknya mengatakan bahwa mereka belum memiliki sebuah mesin tik sekalipun.

Sunday, November 18, 2007

pak2mokemana?


pak2
Originally uploaded by I NYOMAN RUDI K.
Yah... mau dibawa kemana kabupaten ini? Sebuah pertanyaan yang sangat lazim bagi siapa saja yang datang ke ibukotanya, Salak. Lokasi yang sulit di capai dan sangat berisiko akan terjadinya bencana alam, sungguh sangat miris melihatnya.

Adalah Salak sebagai ibukotanya, yang menurut hemat saya sangat jauh dari gambaran sebuah pusat kota kabupaten. Pada perjalanan pulang kembali ke Sidikalang, saya berbincang-bincang dengan operator NISN, menurutnya PAD kabupaten ini kurang dari 1 milyar. Ini bersumber dari pajak dan pertanian. Sungguh sangat menimbulkan tanda tanya yang sangat besar. Bagaimana mereka menghidupi dirinya sendiri dengan PAD sekecil itu?

Ah.. sebaiknya memang harus ditinjau ulang kebijakan menjadikan Pakpak sebagai Kabupaten. Masih jauh panggang dari api.

pak2Vsatsia2


pak2visatsia2
Originally uploaded by I NYOMAN RUDI K.
Bacanya begini, Koneksi jardiknas di Kabupaten Pakpak Bharat melalui Vsat menjadi sia-sia. Hal ini dikarenakan pindahnya lokasi kantor disdik ke lokasi yang baru dan berjarak kira-kira 3 km. Memang secara logika dekat, akan tetapi kalau melihat medannya, wah sangat sulit sekali. Sebagai informasi, Kab. Pakpak ini adalah sebuah kabupaten baru di Sumut. letak ibukotanya di Salak dan untuk mencapainya dari Sidikalang, Dairi memang tidak terlalu jauh, akan tetapi karena medannya yang berbukit dan sangat curam mengakibatkan jarak tempuhnya menjadi 1,5 jam untuk 20 km !!!!!
Jalan menuju Sukaramai masih aspal tetapi semua berliku, sulit menemukan jalan lurus sepanjang 50 meter, sampai di Sukaramai, mulailah jalan tanah yang kiri-kanan jalan sangat rawan longsor. Untunglah saat kami datang, Tuhan memberikan waranugrahanya, karena harinya begitu cerah. Sebab, bila hujan dipastikan kami akan tertahan dan tidak tahu akan menginap dimana? karena di Pak-pak belum ada hotel ataupun penginapan.
Pencapaian data NISN di Pakpak, sewaktu kami datang masih NOL. Setelah kami datang dan melihat sendiri keadaan, maka kami anggap suatu hal yang sangat wajar. Koneksi internet satu-satunya yah di diknas ini, dan sekarang sudah ditinggalkan. Sementara warnet? Belum ada!!!!!

Sebagian besar pegawai pemerintah berdomisili di Sidikalang dan sekitarnya. Umumnya mereka enggan tinggal di Ibukota kabupaten, Salak. Hal ini sangat kami maklumi.

Kembali ke judul di atas. Untuk sementara, koneksi Jardiknas di Pakpak tersia-siakan. Rencananya Tahun anggaran 2008 akan dianggarkan pemindahannya.

Selain itu data NISN nya sekarang sudah terisi, karena kami bantu mengupluad dari Medan.

So, inilah realita.

Juniar-Surya Sidempuan


Juniar-surya
Originally uploaded by I NYOMAN RUDI K.
Sampai di Kota Sidempuan pukul 16.30 dalam kondisi hujan sangat lebat. Disambut oleh Kasubdis yang ramah bersama Kasi Datanya plus para operator tentunya. Ternyata pencapaian Sidempuan yang cukup signifikan ini bukan karena kerja melalui webuploader. Untunglah operatornya masih enerjik dan charming, sehingga cukup lancar menjelaskan sistem uploader NISN. Sebagai rasa hormat saya, maka saya memperkenalkan operator NISN Kota Sidempuan, di tengah bernama Juniar dan yang lelaki bernama Surya.
Semoga pencapaian NISN di Sidempuan menanjak sesegera mungkin hingga 100 %.

Selamat bekerja kawan!

Tanah Karo


karo
Originally uploaded by I NYOMAN RUDI K.
Dahulu hanya mendengar cerita kawan kuliah, Tolen Purba namanya, dia sekarang mengajar di SMKN 5 Banjarmasin, dulunya STMN di Teluk Dalam. Ternyata kampung halamannya, Kabanjahe sangat sejuk dan indah pemandangan. Saya berpose didepan kantor disdik, seusai melakukan monitoring NISN. Secara umum saya puas dengan sistematika kerja tim di sini. Atasan dan operator menjalin komunikasi yang positif, sehingga setiap kesulitan dihadapi bersama. Semoga suatu saat saya dapat kembali ke sini untuk menikmati indahnya alam Karo bersama istri saya tercinta.

Sukses Pak Jeriko!


Jeriko
Originally uploaded by I NYOMAN RUDI K.
Sudah 22 Kabupaten/Kota saya bersama Bu Anas kunjungi, hampir semua kasubdis dinas pendidikannya tak paham masalah NISN ataupun Dapodik. Alangkah terkejutnya kami ketika sampai di Disdik Kota Sibolga, ternyata Kasubdisnya begitu lancar dan fasih menjelaskan perkembangan dan hambatan-hambatan yang dihadapi selama pemrosesan pengajuan NISN mulai dari awal hingga tampil di Web. It's so fantastic!!!!
Semakin terkagum-kagum kami mendengar visi dan misinya tentang pengembangan konsep pendidikan kedepan untuk daerahnya. Ingin saya mengulangi saat-saat terkejut saperti kala itu. Semoga Pak Jeriko akan selalu maju terudan selalu mobile akan perubahan dan perkembangan iptek.
Ah... andai semua kasubdis dapat berbicara lancar seperti bapak, mungkin segala progam pengembangan dari pemerintah dan usulan dari rakyat akan terlaksana dengan lancar.

Foto ini diambil di Pantai Pandan, ketika kami ditraktir makan siang yang menawan hati.

Mr. Jeriko, We hope you still running to catch the future!

Padang Sidempuan hotel


Padang Sidempuan hotel
Originally uploaded by I NYOMAN RUDI K.
Diambil di depan hotel Sunter, Padang Sidempuan sebelum melanjutkan perjalanan ke Kota Panyabungan, Mandailing Natal.

Saturday, November 10, 2007

Antena Vsat di Binjai


binjai3
Originally uploaded by I NYOMAN RUDI K.
Koneksi Jardiknas di Binjai didapat melalui sambungan vsat, very small aperture telecomunication. Saya ga paham Jardiknas di Kotabaru menggunakan apa. Setahu saya Speedy mungkin baru jalan bulan ini. Bisa jadi di kotabaru menggunakan WLan. Mungkin saja.
Selama ada Jardiknas di Kotabaru, kok ya o.. rasanya masih belum teroptimalkan untuk mencapai tujuannya. Beberapa kawan dari sekolah lain menghubungi saya dan menanyakan saya tentang itu, but I am very sorry guys I don't know a bout it!!! Sorry.
Seperti di Binjai ini, betapa terbantunya komunitas pendidikan di sini dengan adanya Jardiknas.
So, Bangun ayo bangun Kotabaru. Jadikan Jardiknas untuk menyongsong era digital.

nggaya di Starbuck Medan

Gaya dikit ah...
Life style yang masih ga saya pahami, kalaupun yang paling asik nongkrong di sini yah suasananya santai dan menyenangkan. Standarisasi yang dilakukan oleh perusahaan ini memang sangat ketat. Di Kuala Lumpur, Singapura, dan Medan ini sama rasa kopinya, cuma saya still lieur mencari kenikmatannya :) dasar desa...! Eh, salah ding Kota lah... Kotabaru.
Pagi ini saya membaca blog Pak GHP tentang ! juta mahasiswa, ingin saya segera mengabarkan siswa-siswi saya yang akan melanjutkan kuliah tapi terkendala dana. Ingin saya membantu mencarikan bea siswa untuk mereka, sama seperti yang diterima Si Raswan yang kini mulai mengabdi di Kotabaru.
Semoga ada lagi penerus si Raswan, sehingga anak-anak Kotabaru akan menjadi lebih maju lagi dan yang utama lebih santun dalam berfikir, berucap dan bertingkah laku.

lontong sayur langganan


lontong sayur langganan
Originally uploaded by I NYOMAN RUDI K.
Memang moi rasanya lonsay ini. Sarapan favorit selama di Medan yah ini. Rasanya tak sabar menunggu pagi menjelang untuk segera menikmatinya.

Ada yang aneh, kebanyakan orang sehabis makan lonsay ini dilanjutkan makan lupis. Hmmm.... langsung ikut ah....

Ah... mungkin ini akan menjadi salah satu memori terindah selama bertugas sebagai konsultan di Sumut.

Wednesday, November 07, 2007

nyari koneksi yang mahal


nyari koneksi yang mahal
Originally uploaded by I NYOMAN RUDI K.
Malam selasa, saya dan anas mencari koneksi internet di Starbuck Sun Plasa, Medan. Maunya dapat koneksi trus upload nisn. Pesan kopi capucino yang double dan beli paket internet telkom 27 ribu. sambil setting nunggu pesenan kopi. Ga taunya kopinya gelas kecil banget dan ampun deh ga sanggup diminum. ga taunya double kekentalannya bukan double ukurannya. Mati rabbit dehh...

Dari Langkat, Sumut

Kabupaten Langkat,
Setelah bermain "pingpong" sana-sini dan tidak tahu kapan akan berakhir karena tak ada Subdis/bagian Program/Data, akhirnya kami menghadap Kadis Ibu Hj. Azizah M. Seif, M.Pd. Kami menjelaskan maksud dan tujuan kedatangan kami, tak lama kemudian dihadirkan kasubdis dikmen, Sukri Usman.Kami kembali menjelaskan maksud dan tujuan kedatangan... masih belum nyambung. Duh... :( Akhirnya dihadirkan kasi dikjur, Pak tintang. Kami jelaskan kembali, dan nyambung dikit. Setelah itu menunggu orang yang bertugas mengirim cd data siswa, Pak Takat. 2 jam berlalu, tak ada berita. Akhirnya kami mengingatkan kembali pada Pak Kasubdis Dikmen akan janjinya menghadirkan Pak Takat.Telp sana-sini masih gagal :((

Akhirnya mendekati jam 2 siang, kami ditemui oleh Pak Bonaji Subroto, yang baru diserahi tugas menangani Jardiknas. Kami jelaskan maksud dan tujuan kami, nyambung dikit. Untuk sementara dipending dulu karena kami akan ditraktir makan siang :)

foto Jeng Anas been waiting for Kadis

Jam 2.45 kembali ke dinas, lalu ditemukan ke Kasi SMA, Pak D. Anang Wibowo, tak lama Pak Takat datang. Kami duduk bersama untuk membahas apa itu dapodik, ternyata hingga saat ini tak ada seorangpun yang bertanggung jawab sebagai kontak person ataupun operator Dapodik!

Saat itu juga kami lakukan musyawarah dan diputuskan untuk membentuk Tim Dapodik dan dicari personnya untuk diajukan ke kadis esok pagi. Pukul 3.30, kami diminta untuk melihat ruang ICT sekaligus mencoba koneksi Jardiknas yang baru beberapa hari terpasang. Berhasil.
Langsung kami tunjukan web NISN, NSPN dan Uploader lalu menjelaskannya untuk pertamakali bagi mereka.

Kesimpulannya di Langkat sbb:
1. Tak adanya bagian program/data membuat dapodik tak tertangani.
2. Operator yang mengikuti pelatihan dapodik ternyata tidak mengaplikasikan hasil pelatihannya, ini terbukti tak ada entry data yang dilakukan. Hal ini sangat biasa menurut mereka, karena orang yang dikirim pelatihan akan berbeda dengan orang yang akan mengerjakannya. Meminjam istilah mereka "Orang yang pergi pelatihan ya itu-itu saja, tapi kerja ga tau!"
3. Pencapaian data 24 % di web merupakan hasil sistem lama dengan cara mengirim data melalui cd ke jakarta, selanjutnya mereka anggap selesai, padahal sekarang sudah ada webuploader,
4. Koneksi jardiknas baru 1 pc dan di share ke ICT SMKN 1 Stabat yang belum mempunyai client (sesuai penjelasan kepseknya),
5. Mempunyai 4 orang mahasiswa TKJ,
6. Direncanakan kami akan tinggal disana untuk membantu edit dan entry data seperti yang kami lakukan di simalungun.

cheers,
Anastasya M.
I Nyoman Rudi

Monday, November 05, 2007

Laporan 3 kab/kota SUMUT

Maaf baru muncul.Berikut laporan pandangan mata dari 3 kab/kota yang kami kunjungi.

Dinas Pendidikan Serdang Bedagai ditemui oleh Ka TU, Kasi dikmenjur (Janter Siregar) dan operator (Dharma)
Kondisi pengolahan dapodik macet, penyebabnya:
1. dikarenakan perpindahan kantor,
2. data dari sekolah terhambat dikarenakan keterbatasan sdm dan ketiadaan pc di sekolah, sehingga perubahan perkembangan yang terjadi tidak dapat diikuti dengan baik.
3. koneksi jardiknas dengan vsat, sayangnya kurang dipergunakan dan hanya satu pc yang terkoneksi.
4. jumlah operator yang kurang,
5. data yang diajukan pada mou ternyata belum menyertakan MI, Mts dan MA dengan alasan ketidak tahuan informasi (mungkin kurang jelas). Hari itu juga langsung dikonfirmasikan ke depag.
6. tidak punya mahasiswa d3 tkj
7. sampai 30 okt, data tampil di web baru 12 %.
8. Listrik sering mati dalam jangka waktu lama (rata-rata 4 jam)


Dinas Pendidikan Pematang Siantar, ditemui oleh Ibu Rahmadiana (Kasi data) dan operator (soli).
Kondisi dapodik sudah 98 %. terbaik se sumut.
Ternyata:
1. Penguploadan data kebanyakan dilakukan melalui warnet. Hal ini disebabkan, koneksi jardiknas hanya sampai di ruang kadis saja (1 pc).
2. operator ternyata bukan staf di bagian Program melainkan di bagian keuangan, sehingga tentulah lebih mengutamakan pekerjaannya.Jadi, bagian data meng hire orang untuk membantu,
3. tidak mempunyai mahasiswa tkj,
4. sisa 2 % kekurangan adalah 3 sekolah dikarenakan NISN belum muncul di web dan 1 sekolah format tidak cocok.
5. ada penambahan 2 sekolah baru,
6. koneksi jardiknas dengan wireline,

Dinas Pendidikan dan Pengajaran Simalungun,
ditemui oleh Parsaulian Sinaga (Kasubdis Bina Program)
dan David (operator),Pencapaian hingga 30 oktober adalah 36 %.
Kondisi pemrosesan Dapodik ditangguhkan hingga 2 minggu kedepan karena mengutamakan NUPTK, disamping itu:
1. selama 4 bulan ini sudah 2 kali pindah kantor dan bulan April tahun depan akan pindah lagi sehingga untuk jardiknas perlu penyesuaian lokasi pemasangan dari telkom nanti,
2. operator masih berstatus mahasiswa, sehingga hanya masuk setiap hari kamis dan jumat,
3. dikarenakan luasnya area, dan sulitnya lokasi sekolah-sekolah (ada yang hingga 100 km dari kantor dinas), pengumpulan data mengalami hambatan,
4. kurang jelasnya format yang harus diisi oleh sekolah menyebabkan data yang masuk sangat tidak sesuai dengan format. Kesalahan tanggal, spasi dan lainnya.
5 ba
nyak sekolah yang belum mempunyai pc, sehingga harus mengupahkan untuk pengetikan dan banyak terjadi format yang menggunakan MS Word.
6. pengumpulan data dari sekolah-sekolah sebagian menggunakan disket, sehingga tidak sedikit data yang tidak dapat dibaca.
7. belum mempunyai mahasiswa tkj,
8. hanya ada 1 pc yang dipakai secara bersama, sehingga pemrosesan dapodik hampir-hampir tak terjamah, karena berebut memakai pc dengan bagian lain.
9. pemrosesan data kebanyakan dilakukan operator sewaktu berada di Medan untuk kuliah,
10. untuk membantu proses, kami membantu pengeditan SLTP dan SLTA swasta sambil dikerjakan dalam perjalanan ini.
11. Listrik sering mati.

Secara umum kondisi kerja yang "tak pasti" di dinas kab/kota diantaranya sering terjadi pergantian kasi/kasubdis, berimbas pada pergantian operator sehingga operator baru perlu belajar lagi untuk banyak hal-hal baru yang mendesak.Disamping itu pada bulan-bulan ini sedang tinggi-tingginya frekuensi pekerjaan yang harus diselesaikan, sehingga operator dan bina program harus melakukan skala priorotas.
Pemahaman akan pentingnya datapun masih perlu ditingkatkan.
Untuk seringnya mati listrik, terlihat biasa akan tetapi akan menjadi luar biasa ketika sering dan jangka waktu lama. Mood operator sering hilang ketika sedang bekerja mendadak listrik mati.

Khusus untuk Dinas Pematang Siantar diperlukan suatu penegasan dari Pusat kepada Kadis, bahwa (1)koneksi jardiknas harus disebar luaskan dan tidak boleh tidak digunakan. Selain itu, penegasan bahwa (2)harus ada penunjukan seorang operator dari Bidang Program. Hal ini kelihatannya sepele, akan tetapi pada praktiknya di daerah sungguh sangat sulit. Salah satunya adalah rasa sungkan untuk mengajukan usulan kepada Kadis.Saat ini Kadis sedang mengikuti Spamen sehingga kami tidak dapat bertemu untuk mengklarifikasi masalah ini. Pencapaian dapodik 98% dengan tanpa menggunakan koneksi jardiknas sepenuhnya adalah suatu hal yang sangat ironis sementara koneksi yang ada sangat bagus dengan B/W yang besar.

Demikian laporan sementara dari SUMUT,

Horas,
I Nyoman Rudi
Anastasya M.