Tuesday, November 23, 2010

Day 15 (real)

KTSP
Dikutip dari http://www.kemdiknas.go.id/satuan-pendidikan/taman-penitipan-anak/kurikulum.aspx
Pengembangan kurikulum merupakan salah satu bagian penting dalam proses pendidikan. Kurikulum merupakan alat untuk membantu pendidik dalam melakukan tugasnya, sebab kurikulum secara umum dapat didefinisikan sebagai rencana yang dikembangkan untuk memperlancar proses pembelajaran.
Kurikulum disusun agar memungkinkan pengembangan keragaman multi potensi, minat, kecerdasan bahasa, kognitif, sosial, emosional, spiritual, dan kinestetik/fisikmotorik, serta seni pada anak secara optimal sesuai dengan perkembangandan keunikan setiap anak.

Kurikulum sekarang adalah kurikulum yang berdasarkan kebutuhan di daerah itu. Namanya, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, KTSP. Menurut aturannya, kurikulum tersebut harus disusun oleh masyarakat sekolah tersebut dengan memperhatikan kebutuhan sekitar. Para pemegang keputusan dan pelaksana serta pengguna, harus duduk bersama menyusun apa-apa yang harus diberikan dan target apa yang harus dicapai oleh sekolah itu. Teorinya seperti itu. Pemerintah hanya memberikan rambu-rambu yang harus ditaati, sebab bila tidak, akan terganjal pada ujian akhir nasional.

Sejauh ini, kondisi sekolah-sekolah di Kotabaru pada umumnya belum memiliki KTSP Sendiri. Umumnya mereka mengcopy dari sekolah lain dan hanya menggantikan nama sekolahnya saja.. :p Hal ini dapat dipahami karena memang sulit seklai mengumpulkan unsure-unsur terkait dalam penyusunan kurikulum ini. Selain itu, pemahaman akan konsep KTSP itu sendiri masih sangat rendah. Bahkan konsep kurikulum pun masih samar-samar. Karena sudah menjadi kebiasaan selama ini, guru hanya menggunakan LKS atau buku panduan yang sudah berisi RPP dan petunjuk lainnya. Sangat mudah. Dilain pihak, kemudahan ini akan memanjakan sekali.

Nah, karena rencana pembelajaran ini bukan asli buatan guru, maka sering tidak sesuai dengan kondisi nyata. Sering kita jumpai guru yang kebingungan tentang materi ajar yang akan mereka berikan kepada muridnya di kelas. Andaikan rencana itu dibuatnya sendiri tentu dia akan tahu segala kemungkinan yang akan terjadi. Apakah yang bersangkutan tidak tahu tentang ini? Pasti tahulah. Apakah kurangnya pelatihan penyususnan KTSP merupakan penyebab terjadinya keadaan ini? Rasanya bukan. Pelatihan penyusunan KTSP dan pengmebangannya sering sudah dilakukan, baik oleh Dinas Pendidikan maupun pihak-pihak yang berkompeten lainnya.

Penelitian tentang ini sudah dilaksanakan oleh LPMP Kalsel bekerjasama dengan Bappeda Kotabaru. Solusi alternatif pun sudah diberikan. In my humble opinion, hal ini terjadi lebih pada rendahnya motivasi guru dalam melakukan tugasnya. Rendahnya motivasi berakibat pada prose’s pelaksanaan tugasnya. Rendah dalam melakukan persiapan, rendah dalam semangat mendidik, rendah dalam pencapaian target sehingga berujung pada rendahnya nilai ujian akhir nasional. Apakah itu jadi masalah yang tidak dapat diatasi? Jawabannya Tidak. Titik. Ah, jangan-jangan ini memang bukan masalah.

EOF 15 (asli)

No comments:

Post a Comment

Be a good person, please!!