Tuesday, November 02, 2010

Day 4

Ok. Kita mulai dari hal terbawah dalam pembahasan ini. Siswa alias murid alias peserta didik.

Berdasarkan http://kotabaru.dapodik.org/rekap.php?ref=siswa&tipe=4&status=2 yang saya akses hari ini, selasa, 2 Nopember 2010, jumlah siswa se Kotabaru mulai TK hingga SLTA adalah 45.894 orang. Baik sekolah negeri maupun swasta. Menurut peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, siswa sebagai peserta didik harus memenuhi sejumlah kriteria, dimulai dari usia hingga minat dan bakat untuk sekolah khusus.

Secara umum, siswa-siswi di Kotabaru mempunyai kemampuan pikir di atas rata-rata. Selama saya bertugas di SMKN 1 Kotabaru, saya telah mencoba membuat sebuah kelas eksperimen yang bertugas sebagai pasukan khusus. Pasukan yang akan mewakili sekolah dalam berbagai lomba, khususnya lomba-lomba yang bersifat akademis. Mereka diberi perlakukan khusus dengan perhatian penuh. Dapat dibayangkan betapa sulitnya diawal-awal dalam menanamkan konsep-konsep untuk merubah paradigma berpikir mereka. Kami perlu dua tahun untuk memetik hasilnya. Puncaknya adalah ketika, tim debat berbahasa inggris kami berhasil menembus 9 besar nasional dalam lomba debat tingakt nasional di Semarang pada tahun 2004. Selain itu, untuk lomba-lomba bidang akademis, seperti lomba ketrampilan akuntansi, sekretaris dan manajemen bisnis. Ini artinya, kemampuan anak-anak kotabaru berada sejajar bahkan diatas anak-anak daerah lain. Hal ini kalau kita runut kebelalakang tidak dapat terbantahkan. Anak-anak Kotabaru pada umumnya mendapat asupan gizi dan nutri bagi otak dari hasil lautnya yang berlimpah. Sehingga kebutuhan akan omega 3 dan sejenisnya, yang sekarang begitu diboomingkan melalui iklan-iklan susu bayi, telah terpenuhi dengan baik.

Kondisi sekarang, secara umum siswa-siswi di Kotabaru sangat menikmati hidup dan kehidupannya tanpa direcoki oleh kehidupan dihari nanti. Kemajuan teknologi yang sedemikan pesat begitu memanjakan mereka. Hal ini dapat kita lihat dan rasakan. Hampir seluruh siswa di Kotabaru telah memiliki alat komunikasi berupa HP, baik yang jadul maupun yang high end. Begitu mudahnya mereka membuat sebuah rekaman, baik foto maupun video. Mereka juga sangat mudah mengakses dunia maya dengan mempergunakan koneksi GPRS yang semakin murah meriah. Coba tanyakan, siapa yang tidak kenal Ariek Peterpan dan Luna Maya? Rasanya tidak ada yang tidak tahu. Ga gaul lah kalau sampai tidak tahu. Di sekolahpun mereka disediakan komputer dengan sejumlah koneksi internet yang free, dan tidak menggunakan proxy untuk filtering content pornografi. Proses belajar mengajar berjalan harus dengan suasana menyenangkan, statement yang debatable menurut saya. Logikanya begini, kalau harus menyenangkan, berarti muridnya belajar dengan suasana hati yang senang. Identik dengan keinginan yang terpenuhi. Nah, pada usia sekolah, sudahkah disadari bahwa belajar itu penting? Selanjutnya, sudahkah hilang stigma negatif terhadap pelajaran MIPA? Untuk lebih menukik lagi pertanyaannya, “Usia sekolah apa sudah layak ditanyakan pertanyaan yang krusial dalam proses belajar mengajar tentang prosesnya itu sendiri? “ Artinya, menurut pendapat saya, bahwa proses belajar mengajar yang akan dilalui para siswa tidak dapat berdasarkan kemauan hati mereka untuk mencapai suasana yang menyenangkan tadi. Ooops.. arogan banget deh situ.... fotge it lah.

Anyway, anak sekarang belajar riang sekali, datang tidak perlu tepat waktu, pakaian tidak perlu rapih, tidak perlu susah-susah mengerjakan tugas rumah. Pokoknya menyenangkan sekali suasananya. Bila perlu, mendoakan agar gurunya tidak masuk atawa sakitlah agar tidak jadi ujian. Ingat iklan Mylanta Sirup? Soal absensi? Bisa diaturlah... Nilai kecil? Remedial dong... dijamin lulus dan tuntas. Untuk ujaian akhir nasional (UAN) pegimana? Ah.. gampang aja boss, begitu masuk ruang ujian, 10 menit pertama mengisi data pribadi, setelah itu lanjutkan duduk dengan senyamannya sambil sesekali membayangkan Ariel dan Luna Maya or Cut Tary. Nah, 15 menit sebelum waktu ujian habis, segera pegang dan amati HP, karena akan masuk SMS yang berisi kunci jawaban yang benar. Klo yang ini dijamin kebenarannya, karena masih fresh .... segar ... baru selesai dikerjakan... dan langsung di SMS dari tangan pertama. Dibanding dengan kunci jawaban yang beredar sebelum pelaksanaan ujian, tentu jauh beda dong. Selain itu, klo yang beredar diluar sebelum waktunya, untuk mendapatkannya biasanya harus dengan membayar sejumlah uang. Nah, kalau yang fresh ini ... nggratis.. tisss.... tisss.... sampai menit terakhir.

EOF hari 4.

No comments:

Post a Comment

Be a good person, please!!